×

CEO Blackberry Antusias Perangi Samsung

\\ \\ No comments
John Chen, CEO BlackBerry, mengaku akan menikmati pertempurannya dengan Samsung. Apalagi ia menilai, Samsung belum terlalu hebat, sehingga akan mudah saja dilibas.

Pertempuran yang dimaksud, jelas bukan di pasar retail konsumer semisal BlackBerry Z30 melawan Samsung Galaxy S4 atau Galaxy Note 3. Di segmen itu, BlackBerry jelas-jelas tak berdaya.

Dalam konteks ini, Chen sedang berbicara mengenai pasar bisnis korporat yang juga tengah dibidik Samsung. Apalagi untuk layanan enterprise ini, Samsung yang mengusung Knox juga menerapkan strategi marketing layaknya perang retail dalam seri Galaxy S.

"Jika mereka memang bisa mewujudkan apa yang mereka janjikan, jelas itu ancaman serius buat kami," kata Chen dalam wawancara terbatas di sela Consumer Electronic Show 2014 yang turut dihadiri detikINETdi Las Vegas, AS.

Meskipun ia mengaku tak mau meremehkan Samsung, namun pernyataan yang disampaikan Chen jelas bercabang. Kata 'jika' yang ia maksud, jelas untuk menunjukkan bahwa Samsung belum terlalu siap dan belum terlalu kuat di segmen enterprise.

Apalagi belum lama ini dilaporkan, ada celah keamanan yang terbuka lebar dari layanan enterprise Samsung Knox tersebut. Menyikapi hal tersebut, Chen pun coba menjawab dengan enteng tanpa terkesan meremehkan. "Ya, kami tentu harus lebih baik lagi. I love a good fight," singkatnya.

Enterprise sendiri memang akan jadi andalan BlackBerry untuk kembali membukukan keuntungan. Sejauh ini, kinerja keuangan yang dihasil dari pasar enterprise berbanding terbalik dengan pasar retail. Di enterprise, kinerja BlackBerry masih positif.

Keahlian Chen di pasar bisnis software enterprise saat menjadi CEO Sybase pun akan coba diterapkan di BlackBerry. Dalam 18 bulan ke depan, BlackBerry akan fokus memperkuat pasar enterprise. Sementara untuk produksi retail, peran tersebut akan didelegasikan ke Foxconn.

Fokus di bisnis enterprise pun semakin kentara sejak Chen mendatangkan John Sims, mantan eksekutif SAP. Ia nantinya akan menangani bisnis enterprise. Sementara untuk untuk urusan perangkat, Chen menunjuk Ron Louks, mantan eksekutif Sony Ericsson dan HTC. 

Untuk urusan perangkat pun, fokus BlackBerry akan menjadi dua bagian. Untuk perangkat smartphone retail khusus emerging market, semua proses produksi, manufaktur, hingga inventory akan dipercayakan pada Foxconn. Salah satunya BlackBerry Jakarta.

Sementara BlackBerry sendiri di bawah komando Chen, akan fokus untuk memproduksi handset BlackBerry untuk pasar enterprise. Ponsel ini nantinya akan tetap mengusung keyboard fisik. Berbeda dengan yang diproduksi Foxconn, yang hanya mengandalkan layar sentuh dan berbanderol di bawah USD 200.

Ia menjelaskan, alasan ponsel enterprise masih menggunakan keyboard fisik antara lain karena kebutuhannya yang lebih banyak digunakan untuk mengetik. Baik itu untuk membalas email atau saling berkirim pesan singkat.

"Enterprise butuh aplikasi seperti BBM, aman dan handal," katanya. "Sekarang memang banyak aplikasi pesan instan seperti BBM, cuma biasanya menggunakan nomor telepon sebagai ID. Tapi mereka tidak punya sistem keamanan seperti BBM," pungkas John Chen.
Related News
Comments