Tak ada yang sempurna. Pepatah ini juga berlaku untuk smartphone, bahkan model-model mahal yang masuk dalam jajaran ponsel pintar terpopuler saat ini sekalipun, yaitu Samsung Galaxy S4, Apple iPhone 5, HTC One, dan Motorola Moto X.
Nah, terkait dengan empat smartphone tersebut, Fixya—situs trouble-shooting berbasis komunitas—berinisiatif mengumpulkan data soal permasalahan yang dialami oleh para pengguna.
Informasi dikumpulkan dari sekitar 13.000 input pembaca yang sudah memakai Galaxy S4, iPhone 5, One, dan Moto X selama beberapa waktu. Seiring dengan pemakaian, masalah-masalah umum dari keempat smartphone tersebut pun mengemuka. Apa saja? Berikut daftarnya.
1. Samsung Galaxy S4
Nah, terkait dengan empat smartphone tersebut, Fixya—situs trouble-shooting berbasis komunitas—berinisiatif mengumpulkan data soal permasalahan yang dialami oleh para pengguna.
Informasi dikumpulkan dari sekitar 13.000 input pembaca yang sudah memakai Galaxy S4, iPhone 5, One, dan Moto X selama beberapa waktu. Seiring dengan pemakaian, masalah-masalah umum dari keempat smartphone tersebut pun mengemuka. Apa saja? Berikut daftarnya.
1. Samsung Galaxy S4
blog.fixya.com
Smartphone yang satu ini merupakan generasi terbaru dari seri Galaxy S. Meski dibekali banyak fitur andalan, Galaxy S4 juga memiliki beberapa masalah. Yang paling banyak dilaporkan pembaca Fixya adalah panas berlebih ketika bermain game dan browsing.
Masalah panas memang umum ditemui pada smartphone berkinerja tinggi. Untuk kasus Galaxy S4, bahan plastik yang digunakan sebagai cangkang ponsel ini ditengarai sebagai penyebab tingginya panas yang dihasilkan.
Baterai Galaxy S4 juga dilaporkan tak mampu bertahan seharian, terutama ketika pengguna menjalankan banyak aplikasi sekaligus atau memakai kamera dalam waktu lama. Kegiatan-kegiatan tersebut memaksa smartphone bekerja lebih keras, dan karena itu menguras daya baterai dengan lebih cepat.
Galaxy S4 memiliki layar yang indah, tetapi itu bukan berarti display AMOLED milik Samsung bebas masalah. Pengguna mengeluhkan tingkat kecerahan layar Galaxy S4 yang tak setinggi smartphonelain sehingga sulit dilihat kala berada di bawah sinar matahari.
2. Motorola Moto X
Masalah panas memang umum ditemui pada smartphone berkinerja tinggi. Untuk kasus Galaxy S4, bahan plastik yang digunakan sebagai cangkang ponsel ini ditengarai sebagai penyebab tingginya panas yang dihasilkan.
Baterai Galaxy S4 juga dilaporkan tak mampu bertahan seharian, terutama ketika pengguna menjalankan banyak aplikasi sekaligus atau memakai kamera dalam waktu lama. Kegiatan-kegiatan tersebut memaksa smartphone bekerja lebih keras, dan karena itu menguras daya baterai dengan lebih cepat.
Galaxy S4 memiliki layar yang indah, tetapi itu bukan berarti display AMOLED milik Samsung bebas masalah. Pengguna mengeluhkan tingkat kecerahan layar Galaxy S4 yang tak setinggi smartphonelain sehingga sulit dilihat kala berada di bawah sinar matahari.
2. Motorola Moto X
blog.fixya.com
Ketika diperkenalkan pada Agustus lalu, Moto X dari Motorola terlihat segar dengan konsep casingyang bisa diganti-ganti. Ponsel ini memiliki spesifikasi yang termasuk biasa-biasa saja karena pembuatnya lebih mengutamakan "pengalaman pengguna". Namun, hal tersebut ternyata justru berbuah keluhan dari para pemilik Moto X.
Masalah yang paling banyak dikeluhkan adalah kapasitas penyimpanan internal yang terbatas, sementara Moto X tak memiliki kemampuan ekspansi storage lewat Micro-SD. Pengguna bisa memakai layanan penyimpanan berbasis cloud, tetapi ini tentu menambah biaya dan membutuhkan akses internet yang belum tentu selalu tersedia.
Kualitas layar Moto X yang hanya mengusung resolusi 720p (1280x720) dinilai lebih rendah dibandingkan ponsel-ponsel pintar lain yang mulai banyak mengadopsi layar 1080p (1920x1080). Warna-warna yang ditampilkan smartphone ini juga kerap terasa terlalu cerah sehingga membuat mata kurang nyaman.
Ada pula masalah terkait kamera Moto X. Kualitas tangkapan gambarnya tak sebagus yang diharapkan, untuk standar masa kini. Kadang hasil fotonya terlihat pixellated atau seperti memiliki resolusi rendah. Selain itu, auto-focus Moto X kerap kali melakukan fokus di beberapa tempat berbeda secara acak.
3. iPhone 5S
Masalah yang paling banyak dikeluhkan adalah kapasitas penyimpanan internal yang terbatas, sementara Moto X tak memiliki kemampuan ekspansi storage lewat Micro-SD. Pengguna bisa memakai layanan penyimpanan berbasis cloud, tetapi ini tentu menambah biaya dan membutuhkan akses internet yang belum tentu selalu tersedia.
Kualitas layar Moto X yang hanya mengusung resolusi 720p (1280x720) dinilai lebih rendah dibandingkan ponsel-ponsel pintar lain yang mulai banyak mengadopsi layar 1080p (1920x1080). Warna-warna yang ditampilkan smartphone ini juga kerap terasa terlalu cerah sehingga membuat mata kurang nyaman.
Ada pula masalah terkait kamera Moto X. Kualitas tangkapan gambarnya tak sebagus yang diharapkan, untuk standar masa kini. Kadang hasil fotonya terlihat pixellated atau seperti memiliki resolusi rendah. Selain itu, auto-focus Moto X kerap kali melakukan fokus di beberapa tempat berbeda secara acak.
3. iPhone 5S
blog.fixya.com
iPhone 5S dari Apple dibekali dengan sejumlah fitur baru yang belum bisa atau jarang ditemui dismartphone lain, seperti prosesor 64-bit dan pemindai sidik jari. Namun, fitur-fitur tersebut ternyata juga bisa menjadi sumber keluhan.
Seperti juga smartphone lainnya yang berkinerja tinggi, baterai iPhone 5S tak mampu bertahan lama. Pembaca Fixya melaporkan bahwa baterai ponsel ini akan terkuras dengan cepat ketika menjalankan aplikasi atau memakai layanan navigasi.
Ibarat pedang bermata dua, fingerprint scanner TouchID milik iPhone 5S memicu kekhawatiran terkait keamanan data sidik jari pengguna, terlebih setelah merebak isu penyadapan oleh NSA. Apple sendiri telah menyatakan bahwa data tersebut disimpan secara lokal di dalam perangkat yang bersangkutan sehingga tak mungkin disadap. Untuk mereka yang masih paranoid, login sekuriti juga bisa dilakukan melalui password atau PIN.
Beberapa pengguna melaporkan bahwa tampilan layar iPhone 5S kerap diam seketika atau hang dan terpaksa di-reboot.
Di iPhone 5S, Apple sendiri mempertahankan warisan layar 4 inci dari pendahulunya, iPhone 5.
iPhone pun tak banyak mengalami perubahan ukuran semenjak pertama diluncurkan. Layar perangkat ini rupanya mulai terasa sempit di tengah-tengah maraknya smartphone saingan yang menawarkan area display lebih luas. Belum jelas apakah Apple akan memperlebar iPhone generasi berikutnya atau tidak.
4. HTC One
Seperti juga smartphone lainnya yang berkinerja tinggi, baterai iPhone 5S tak mampu bertahan lama. Pembaca Fixya melaporkan bahwa baterai ponsel ini akan terkuras dengan cepat ketika menjalankan aplikasi atau memakai layanan navigasi.
Ibarat pedang bermata dua, fingerprint scanner TouchID milik iPhone 5S memicu kekhawatiran terkait keamanan data sidik jari pengguna, terlebih setelah merebak isu penyadapan oleh NSA. Apple sendiri telah menyatakan bahwa data tersebut disimpan secara lokal di dalam perangkat yang bersangkutan sehingga tak mungkin disadap. Untuk mereka yang masih paranoid, login sekuriti juga bisa dilakukan melalui password atau PIN.
Beberapa pengguna melaporkan bahwa tampilan layar iPhone 5S kerap diam seketika atau hang dan terpaksa di-reboot.
Di iPhone 5S, Apple sendiri mempertahankan warisan layar 4 inci dari pendahulunya, iPhone 5.
iPhone pun tak banyak mengalami perubahan ukuran semenjak pertama diluncurkan. Layar perangkat ini rupanya mulai terasa sempit di tengah-tengah maraknya smartphone saingan yang menawarkan area display lebih luas. Belum jelas apakah Apple akan memperlebar iPhone generasi berikutnya atau tidak.
4. HTC One
blog.fixya.com
One merupakan smartphone yang melejitkan nama HTC ketika diluncurkan pada awal tahun 2013. Desainnya yang indah banyak dipuji. Namun, si cantik ini pun bukan tanpa cela.
Lagi-lagi, masalah baterai menjadi momok para pengguna smartphone berkinerja tinggi, dalam hal ini HTC One. Di samping cepat habis, baterainya memiliki problem tambahan berupa waktu re-chargeyang lama. Beberapa pengguna melaporkan, kadang butuh waktu hingga 5 jam untuk mengisi baterai HTC One.
Masalah lainnya agak ironis, yaitu terkait persoalan audio. Pengguna mengeluhkan suara desisan yang terdengar ketika menelepon dan ketika mendengar musik melalui speaker. Padahal, pengeras suara Beats Audio pada One termasuk salah satu fitur yang paling diandalkan.
Kamera Ultrapixel pada HTC One mampu menghasilkan gambar bagus dalam kondisi low-light. Akan tetapi, begitu digunakan di kondisi terang benderang, kualitas tangkapan fotonya justru tak terlalu menggembirakan dengan saturasi warna yang terlalu tinggi.
Lagi-lagi, masalah baterai menjadi momok para pengguna smartphone berkinerja tinggi, dalam hal ini HTC One. Di samping cepat habis, baterainya memiliki problem tambahan berupa waktu re-chargeyang lama. Beberapa pengguna melaporkan, kadang butuh waktu hingga 5 jam untuk mengisi baterai HTC One.
Masalah lainnya agak ironis, yaitu terkait persoalan audio. Pengguna mengeluhkan suara desisan yang terdengar ketika menelepon dan ketika mendengar musik melalui speaker. Padahal, pengeras suara Beats Audio pada One termasuk salah satu fitur yang paling diandalkan.
Kamera Ultrapixel pada HTC One mampu menghasilkan gambar bagus dalam kondisi low-light. Akan tetapi, begitu digunakan di kondisi terang benderang, kualitas tangkapan fotonya justru tak terlalu menggembirakan dengan saturasi warna yang terlalu tinggi.
Comments