×

Flash Drive USB 3.0 Masih Tertinggal dari USB 2.0

\\ \\ No comments

Lebih cepat ternyata belum tentu lebih baik, paling tidak dari segi penjualan. Itulah yang terjadi pada flash drive dengan teknologi USB 3.0 di Indonesia menurut SanDisk, salah satu pabrikan yang dikenal sebagai pemain besar di industri ini.

Idris Effendi, Country Manager SanDisk untuk Indonesia, mencatat bahwa penjualan flash drive USB 2.0 buatan perusahaannya masih lebih tinggi dibanding produk serupa yang memanfaatkan interface USB 3.0 yang jauh lebih kencang.

Kurangnya pengetahuan publik mengenai manfaat yang ditawarkan storage device USB 3.0 dituding sebagai penyebab dibalik masih tingginya permintaan atas media penyimpanan USB 2.0.

"Saya rasa karena kurang awareness. Banyak yang menganggap bahwa flash drive USB itu semuanya sama saja, padahal tidak. Persoalan edukasi pasar itu menjadi tantangan juga bagi SanDisk," ujar Idris saat ditemui usai acara peluncuran SanDisk Extrme Pro USB 3.0 di Jakarta, Rabu (19/2/2014). 

Idris tidak merinci berapa persisnya perbandingan volume penjualan flash drive USB 3.0 dan 2.0, tapi memastikan bahwa tipe dengan USB 2.0 memang masih lebih populer di pasaran. "Selain kurang pengetahuan, ada juga faktor harga," imbuhnya.

Dibanding USB 2.0, standar USB 3.0 memang menawarkan kelebihan besar dalam bentuk transfer data yang jauh lebih tinggi dibanding pendahulunya itu. 

Secara teoritis, teknologi yang juga disebut "SuperSpeed USB" memiliki kecepatan transfer sebesar 5 Gbit per detik, lebih dari 10 kali kecepatan USB 2.0 yang mentok di angka 480 Gbit per detik. Port USB pada komputer atau perangkat eksternal yang mendukung USB 3.0 biasanya berwarna biru untuk membedakannya dari port USB 2.0 yang lebih lambat.

Saat ini hampir semua perangkat komputer telah menyediakan fasilitas port USB 3.0 yang pertama kali diperkenalkan pada 2008. Toh, selama lebih dari 5 tahun keberadaannya, rupanya sebagian besar konsumen masih belum familiar dengan teknologi yang satu ini.

SanDisk sendiri menyatakan bakal terus mengakomodir kebutuhan perangkat flash drive USB 2.0 selama masih ada permintaan. "Saya rasa tiap konsumen punya cara pandang berbeda. Ada yang ingin kapasitas tinggi tapi tak terlalu peduli kecepatan. Kami berusaha memenuhi itu saja," tandas Idris.
Related News
Comments