×

6 Faktor X Dibalik Booming Flappy Bird

\\ \\ No comments
Setelah era Angry Birds dan Candy Crush Saga, kini muncul Flappy Bird. Berbeda dari dua pendahulunya, Flappy Bird justru tampil lebih sederhana. Namun tetap saja, game ini punya faktor X sehingga diserbu banyak orang.

Flappy Bird merupakan buatan developer game asal Vietnam bernama Dong Nguyen. Si pembesutnya pun tak menyangka, game besutannya bakal 'meledak'. "Popularitas ini mungkin sekadar keberuntungan," ujar Nguyen, dalam sebuah interview dengan Chocolate Lab Apps. 

Sikap skeptis Nguyen memang beralasan. Terlebih menilik penampilan Flappy Bird yang biasa saja, bahkan bisa dibilang ala kadarnya dengan tampilan grafis terlihat jadul.

Jauh berbeda dengan game-game popular lainnya yang memikat dengan grafis fantastis yang memanjakan mata.

Pun demikian, hal itu nyatanya bukan jadi harga mutlak untuk mengukur kesuksesan sebuah game. Ya, setidaknya hal itu telah dibuktikan Flappy Bird, yang meskipun memiliki tampilan 'ndeso' namun mampu meraup pemasukan sampai Rp 600 juta per hari!

Lantas, apa faktor X di balik kesuksesan game 'mengesalkan' bernama Flappy Bird ini? Berikut di antaranya seperti dilansir dari berbagai sumber

1. Bikin Penasaran

http://images.detik.com/content/2014/02/06/654/143454_flap6.jpg

Pertama kali memainkan Flappy Bird pasti banyak dari gamer yang melangkah tak lebih dari level 5, bahkan tak jarang cuma mampu melewati 2 atau 3 pipa hijau yang menjulang.

Susah? Iya. Tapi hal ini mampu memancing rasa penasaran pengguna. Entah pada awalnya memang telah dipikirkan oleh Nguyen atau tidak, nyatanya strategi memancing sisi emosional user ini berhasil dilancarkan.

Sehingga akhirnya user tertantang untuk mencoba Flappy Bird lagi, lagi dan lagi. Meskipun sudah berkali-kali gagal.

Intinya, Flappy Bird sukses mengubah rasa kesal pengguna -- karena jadi seringkali gagal -- menjadi sifat ketagihan untuk memainkan game ini terus-menerus.

2. Sederhana

http://images.detik.com/content/2014/02/06/654/143543_flap4.jpg
Tak perlu tutorial khusus untuk bisa memainkan Flappy Bird. Cukup ketukkan jari di layar dan biarkan si burung terbang untuk melalui pipa-pipa yang menghadang.

Kemudahan metode bermain Flappy Bird ini pun jadi salah satu faktor penentu mengapa game ini begitu digandrungi.

Jadi ketika waktu senggang, user bisa langsung mengaktifkan ponsel atau tabletnya untuk menjajal peruntungan bermain Flappy Bird.

3. Dipanasi Gamer Lain

http://images.detik.com/content/2014/02/06/654/143824_flap5.jpg"Mendapat skor berapa?" Pertanyaan ini kerap dilontarkan gamer Flappy Bird ke rekannya. Memang, kadang ia sekadar ingin tahu. Namun jika jawabannya skor rekannya tersebut ternyata lebih tinggi, tentu saja bisa bikin hati panas.

Bukan marah, tapi cuma jadi tertantang. "Kok, dia bisa mendapat skor yang lebih tinggi?" Begitu kira-kira rasa penasaran si gamer Flappy Bird.

Kondisi ini memang mampu membuat sifat kompetisi di hati jadi terlecut. Penasaran untuk terbang lebih jauh dan melampaui skor temannya tersebut.

4. Gratis Tanpa Syarat

http://images.detik.com/content/2014/02/06/654/143947_flap3.jpg
Candy Crush memang gratis untuk diunduh, namun ia bermodel in-app purchase. Jadi ketika pemain mentok dan membutuhkan bantuan, bisa membeli item tertentu sehingga dapat membantu gamer lompat ke level berikutnya.

Nah, model bisnis seperti Candy Crush ternyata tak diikuti oleh Flappy Bird. Game besutan developer asal Vietnam ini ingin murni jadi game gratisan.

Tanpa ada embel-embel pembelian item di tengah permainan. Lantas bagaimana Flappy Bird mendapatkan pemasukan?

Yakni dari iklan. Jadi ketika tengah break atau tidak dalam posisi main, di bagian atas dan bawah layar akan muncul iklan-iklan. Inilah yang jadi lumbung uang Flappy Bird.

Seperti dilansir The Verge, dengan model bisnis seperti itu, Flappy Bird mampu meraup penghasilan sampai USD 50 ribu sehari atau sekitar Rp 600 Juta.

Penghasilan itu didapatkan dari iklan yang selalu muncul setiap kali orang bermain Flappy Bird. Namun Dong Nguyen si pembesut Flappy Bird mengaku tidak mau kemaruk. Ia enggan menambahkan lagi iklan di game andalannya.

"Flappy Bird telah berada dalam tahap di mana jika ada sesuatu yang ditambahkan dalam game malah akan merusaknya, jadi aku akan membiarkannya tetap begitu saja," katanya.

5. Semua Tergantung Skill

http://images.detik.com/content/2014/02/06/654/144058_flapcover.jpg

Tak ada pilihan bantuan jika ingin mendapatkan skor tinggi di Flappy Bird. Semuanya tergantung skill Anda.

Sulit? Memang. Sampai-sampai ada yang sampai frustasi dan sudah 'takut' memainkan game ini sehingga di-delete dari ponsel/tabletnya.

Pun demikian, ada juga lho yang sukses menembus skor 50, atau bahkan lebih dari 60. Caranya, ya keahlian Anda memang harus diasah, tak bisa dicapai dalam sekali dua kali percobaan
.

6. Pembesutnya yang Low Profile

http://images.detik.com/content/2014/02/06/654/144306_flappybird.jpg
Siapa yang tak ingin game besutannya populer? Hal ini pula yang pasti diharapkan Dong Nguyen, si pembuat Flappy Bird.

Hanya saja, ia tak lantas langsung terkena sindrom 'selebriti baru' sejak Flappy Bird meledak, dengan narsis di berbagai media.

Sebaliknya, seperti dilansir Kotaku, Nguyen justru kesal karena sering diburu para pencari berita untuk dimintai keterangan.

"Para awak media terlalu berlebihan merespons kesuksesan game saya. Saya tidak pernah menginginkan hal ini, jadi tolong beri saya ketenangan," tweet pembuat Flappy Bird, Dong Nguyen.

Sejak kicauannya itu, Dong Nguyen langsung menghilang dan menolak segala jenis wawancara.

"Popularitas ini mungkin sekadar keberuntungan," singkatnya Nguyen, suatu ketika kepada Chocolate Lab Apps.

Meski sang pembesutnya merendah, Flappy Bird pada kenyataannya telah sukses memikat dan membuat 'kesal' ratusan ribu orang.

Dalam pantauan terakhir, Flappy Bird telah meraih rating empat bintang dari lebih dari 543.000 review di Apple App Store, sedangkan di Android sudah ada 228.000 review yang didapat.

sumber : detik inet
Related News
Comments