×

Blackberry Belum Pernah di Tembus Malware

\\ \\ No comments
http://images.detik.com/content/2014/01/29/317/ardo460.jpg
Dengan semakin mudahnya menginstal dan menjalankan aplikasi Android di BlackBerry 10.2.1, timbul kekhawatiran ponsel BlackBerry akan menjadi sasaran tembak oleh para pembuat virus dan malware. Namun produsen asal Kanada itu tak gentar.

Ardo Fadhola, Senior Country Product Manager BlackBerry menjelaskan, meski aplikasi Android bisa berjalan secara native di BlackBerry 10, namun itu bukan berarti BlackBerry harus mengorbankan faktor keamanan dari sistem operasi tersebut.

"Apps Android yang running cuma sideloaded di OS saja, tapi nggak bisa nge-root dan jailbreak. Jadi kalau merasa BlackBerry running agak lama, itu juga karena ada security check dulu,” jelasnya di sela perbincangan tentang OS BlackBerry 10.2.1.

Karena aplikasi Android itu hanya berjalan di luar core dari sistem operasi, Ardo pun optimistis BlackBerry 10 tidak akan terjangkit virus maupun serangan dari malware dan program jahat sejenisnya.

“Kami belum pernah ditembus malware. Sejauh ini kita belum pernah ada sekuriti insiden. Kami di BlackBerry punya punya security team yang selalu siap dengan patch,” tukasnya.

Seperti diketahui, seiring makin meningkatnya penggunaan Android di dunia, jumlah ancaman yang menghantuinya pun semakin tinggi. Berdasarkan hitung-hitungan Trend Micro, setidaknya ada tiga juta program jahat yang akan muncul untuk meneror Android di 2014.

Laporan yang mengambil tema 'Blurring Boundaries: Trend Micro Security Predictions for 2014 and Beyond' itu juga menyebutkan bahwa sepanjang tahun ini, diperkirakan akan terjadi satu ancaman pembobolan data secara besar-besaran pada setiap bulannya.

Bukan tidak mungkin, dengan dibukanya jalan bagi Android untuk masuk, BlackBerry juga akan menerima ancaman malware di ponsel yang biasanya terkenal akan sekuritinya itu.

“Jadi sebelum dibuka untuk Android, tim sekuriti kami pastinya sudah jauh-jauh hari doing testing. Bahkan mungkin, mereka malah yang ngirimin malware buat testing jebol apa tidaknya. Kalau mereka belum yakin, tentu mereka tidak akan berani kasih izin buat jalanin aplikasi Android,” pungkas Ardo.
Related News
Comments