×

Langkah Blackberry tak Mulus

\\ \\ No comments
Selain Fairfax Financial, rupanya Cerberus Capital juga menjadi satu baru peminat untuk membeli seluruh aset BlackBerry. Namun begitu, dinilai aksi yang akan dilalui oleh Cerberus ini tak akan berjalan lancar.
Sebagaimana diketahui, Cerberus Capital adalah perusahaan finansial yang berasal dari New York, Amerika Serikat. Padahal, pemerintah Kanada sendiri mewanti-wanti agar perusahaan ini mampu berkembang lewat anak dalam negeri.
"Saya ingin BlackBerry tetap berkembang dan mempekerjakan orang Kanada untuk dapat menjadi pesaing iOS dan Android dan Windows dan mampu menciptakan produk yang baik," kata James Moore, Menteri Industri Kanada, seperti dilansir Reuters (19/9).
Posisi Cerberus sendiri makin sulit untuk akuisisi BlackBerry mengingat mereka bukanlah calon pembeli satu-satunya yang tertarik dengan si berry hitam ini. Bahkan, pesaingnya, Fairfax Financial boleh dibilang memiliki beberapa keunggulan dibanding korporasi pemodal asal Amerika ini.
Fairfax diketahui berbasis di Kanada, hal ini tentunya akan memberikan nilai plus terutama di mata panitia pelelangan BlackBerry dan pemerintah Kanada. Selain itu, pemilik Fairfax, Prem Watsa, juga diketahui merupakan teman dekat Mike Lazaridis, sang pendiri BlackBerry.
Namun begitu, aspek nepotisme seperti ini sendiri bukan berarti akan menutup langkah Cerberus untuk bisa menguasai BlackBerry. Jika saja Cerberus bisa memberikan penawaran yang tidak bisa ditandingi Fairfax, maka bisa jadi BlackBerry akan dimiliki konglomerat asal Amerika Serikat ini.
Sebelumnya, sebuah tawaran akuisisi kembali dilakukan terhadap BlackBerry. Setelah Fairfax Financial, kini giliran Cerberus Capital Management LP yang melakukannya.
Seperti yang dilansir oleh CrackBerry (2/10), laporan rencana pembelian perusahaan paling besar di Kanada ini pertama kali dikeluarkan oleh Wall Street Journal. Disebutkan, Cerberus yang merupakan kapitalis penanam modal ini menyatakan ketertarikannya untuk privatisasi BlackBerry.
Related News
Comments